Kurikulum Merdeka adalah kurikulum yang menekankan pembelajaran yang lebih beragam dan fleksibel, memungkinkan siswa untuk memiliki waktu yang cukup untuk mendalami konsep dan mengembangkan kompetensi. Kurikulum ini memberikan kebebasan kepada pendidik untuk menerapkan pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan siswa dan fokus pada penguatan karakter. 

Karakteristik Utama Kurikulum Merdeka:

• Fokus pada muatan esensial:

Pembelajaran berpusat pada materi yang paling penting untuk mengembangkan kompetensi dan karakter siswa.

• Pengembangan karakter:

Kurikulum Merdeka menekankan pengembangan kompetensi spiritual, moral, sosial, dan emosional siswa.

• Fleksibel:

Pembelajaran dapat disesuaikan dengan kebutuhan pengembangan kompetensi siswa, karakteristik sekolah, dan konteks lingkungan sosial budaya setempat. 

Tujuan Kurikulum Merdeka:

• Memitigasi ketertinggalan pembelajaran:

Kurikulum Merdeka bertujuan untuk mengatasi dampak negatif dari pandemi Covid-19 terhadap pembelajaran. 

• Mengembangkan potensi siswa:

Kurikulum ini mendorong siswa untuk mengeksplorasi minat dan bakat mereka, serta mengembangkan keterampilan abad ke-21. 

• Meningkatkan kualitas pendidikan:

Kurikulum Merdeka diharapkan dapat meningkatkan kualitas pendidikan secara keseluruhan dengan memberikan pembelajaran yang lebih bermakna dan relevan dengan kebutuhan siswa. 

Implementasi Kurikulum Merdeka:

• Berbagai pilihan implementasi:

Sekolah dapat memilih salah satu dari tiga kategori implementasi Kurikulum Merdeka berdasarkan kesiapan masing-masing: Mandiri Belajar, Mandiri Berubah, dan Mandiri Berbagi. 

• Gotong royong:

Implementasi Kurikulum Merdeka memerlukan kerjasama dan komitmen dari semua pihak yang terlibat dalam pendidikan, seperti pendidik, siswa, orang tua, masyarakat, dan pemerintah. 

• Pendekatan berbasis proyek:

Kurikulum Merdeka mendorong pembelajaran berbasis proyek (Project-Based Learning) untuk meningkatkan keterampilan abad ke-21 dan pemahaman siswa terhadap isu-isu aktual.